
Membangun Jejaring Usaha Nelayan Melalui Penguatan Pemasaran
Pegeningkatan akses pasar merupakan salah satu strategi utama yang diterapkan kelompok nelayan di Purwakarta dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan keberlanjutan usaha perikanan. Implementasi akses pasar tidak hanya berfokus pada penjualan produk, tetapi juga pada penguatan nilai-nilai ekonomi, pembangunan kepercayaan, dan penerapan praktik berkelanjutan.
Tantangan Utama
Kelompok nelayan menghadapi beberapa hambatan dalam memperluas akses pasar, di antaranya:
- Ketergantungan terhadap tengkulak, yang menyebabkan posisi tawar nelayan cenderung lemah.
- Minimnya akses informasi pasar, terutama terkait fluktuasi harga, permintaan, serta preferensi konsumen.
- Belum terpenuhinya aspek legalitas, sehingga menyulitkan nelayan saat hendak menjalin kerja sama dengan pasar modern atau lembaga keuangan.
Strategi Implementasi
Untuk mengatasi tantangan tersebut, kelompok nelayan dapat menerapkan sejumlah strategi berikut:
1. Penguatan Legalitas dan Dasar Hukum
Kelompok mengurus badan hukum, membentuk koperasi, dan mendaftarkan klasifikasi usaha berdasarkan KBLI, antara lain:
03121 – Penangkapan ikan bersirip di perairan darat
03129 – Penangkapan biota air lainnya di perairan darat
52222 – Angkutan sungai/danau untuk barang khusus
Legalitas ini menjadi pintu masuk untuk memperoleh akses permodalan, pelatihan, dan kontrak penjualan yang bersifat formal.
2. Digitalisasi Promosi
Nelayan mulai menggunakan media sosial dan marketplace sebagai sarana promosi dan penjualan produk.
Mereka membuat katalog digital, konten visual, serta membuka kanal pemesanan langsung untuk mengurangi ketergantungan pada tengkulak.
3. Pengembangan Kemitraan Usaha
Kelompok menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak, seperti:
BUMDes dan koperasi lokal sebagai offtaker hasil perikanan
Pelaku usaha pengolahan untuk meningkatkan nilai tambah
Restoran dan pasar modern melalui kontrak penjualan jangka menengah
Perguruan tinggi dan lembaga pendamping untuk peningkatan kapasitas SDM
Studi Kasus
Saat ini, sebagian besar nelayan di Purwakarta masih berada pada tahap awal pengembangan akses pasar. Beberapa inisiatif seperti pembentukan kelompok, pengurusan legalitas, dan uji coba promosi digital sudah mulai dilakukan, namun belum sepenuhnya terintegrasi dan optimal.
Melalui penerapan strategi akses pasar (legalitas, digitalisasi promosi, dan kemitraan usaha), diharapkan ke depan kelompok nelayan Purwakarta dapat:
- Meningkatkan posisi tawar karena tidak lagi berfokus pada tengkulak sebagai satu-satunya jalur penjualan;
- Memperluas jaringan pasar melalui kerja sama formal dengan koperasi, BUMDes, hingga restoran dan pasar modern;
- Mengembangkan produk olahan yang memiliki nilai tambah dan lebih sesuai dengan preferensi pasar saat ini;
- Menarik keterlibatan generasi muda, karena promosi dan distribusi dilakukan melalui platform digital;
- Memperkuat keberlanjutan usaha, karena proses pemasaran dikaitkan dengan pengaturan produksi dan pengelolaan sumber daya secara lebih terukur.
Dengan demikian, meskipun implementasi penuh dari strategi ini masih dalam proses, potensi dampaknya terhadap kesejahteraan dan kemandirian kelompok nelayan di Purwakarta sangat besar, terutama jika didukung oleh kolaborasi lintas sektor (pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan komunitas nelayan itu sendiri).
Dampak Positif yang Dihasilkan pada Aspek:
Ekonomi : Pendapatan nelayan meningkat 30–50%
Kelembagaan : Kelompok lebih mandiri dan tidak bergantung pada tengkulak
Sosial : Terjadi peningkatan partisipasi anggota, termasuk generasi muda
Lingkungan : Praktik penangkapan lebih terkendali dan mendukung keberlanjutan